Perlukah Anak Diberikan Suplemen Vitamin?

Sabtu, 07 Januari 2012

print this page
send email
Jangan memberikan suplemen vitamin untuk bayi di bawah 6 bulan kecuali jika ada rekomendasi dari dokter anak. Biasanya dokter anak akan menyarankan bayi mengonsumsi suplemen vitamin jika ia lahir prematur dan kurang berat badan. Dan jika ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi, kemungkinan dokter anak juga akan menyarankan tambahan vitamin D dan zat besi sampai bayi berumur dua tahun.
Lain cerita jika anak sudah mulai mengonsumsi makanan padat. Susu atau ASI sudah tidak berperan sebagai makanan utamanya lagi. Sebagian ahli kesehatan berpendapat suplemen vitamin hanya perlu diberikan jika makanan yang dikonsumsi anak tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya. Selama ia makan diet seimbang, anak balita telah mendapatkan sebagian besar vitamin dan mineral yang diperlukan untuk terus tumbuh sehat. Alasan lainnya, karena begitu banyak makanan yang tersedia sudah difortifikasi dengan vitamin  tambahan dan mineral, sehingga si kecil sudah mendapatkan cukup dosis harian vitamin esensial.
Namun menurut pengalaman pribadi sih hal ini mustahil. Anak makan dengan baik dari menu lengkap tidak terjadi setiap hari.
Seringkali malah ia sangat kurang makan sayur atau hanya mau makan jenis makanan yang itu-itu saja. Atau bahkan terkadang ia rewel dan tidak berselera makan. Disini saatnya kita perlu mengisi kekurangan vitamin dan mineral yang tidak terpenuhi dalam makanannya sehari-hari. Para ahli nutrisi pun sepakat bahwa pemberian vitamin tambahan untuk anak-anak tidak ada salahnya selama tidak melebihi maksimal dosis yang direkomendasikan. Dengan anak mengkonsumsi suplemen ini diharapkan nutrisi yang tidak tercakup dalam makanan sehari-harinya dapat terlengkapi.
Saya biasa memberikan suplemen multivitamin berbentuk cair khusus untuk anak-anak, karena dosisnya sudah dirancang khusus sesuai dengan kelompok usia anak dan mencakup jumlah yang tepat dari vitamin dan mineral penting yang diperlukan untuk terus berkembang dan tetap sehat. Saya juga tidak terpaku pada satu produk saja dan biasa mengganti merk lain jika satu botol sudah habis, karena saya yakin setiap produk punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Tapi tentu saja suplemen vitamin tidak berperan sebagai pengganti diet yang baik. Kita tetap perlu berusaha memperbaiki kebiasaan makan anak agar ia mau makan menu lengkap setiap harinya untuk mendapatkan nutrisi dan asupan vitamin dan mineral secara alami.
Photo courtesy of gettyimages.com

1 komentar: